Minggu, 21 Agustus 2022

Pekan Kemerdekaan Indonesia Dan Rasa Cinta 17 Agustusan

 

Lomba Panjat Pohon Pisang (Foto : Mama Rey)

Pekan Kemerdekaan Indonesia selalu menimbulkan antusias warga negara Indonesia, baik yang berada di dalam maupun luar negeri. Rasa cinta yang dipupuk bertahun-tahun lamanya, hingga puluhan tahun, tentunya menimbulkan getaran tersendiri saat merayakan hari kemerdekaan tanah air tercinta. Sedalam apa rasa cinta kita terhadap negeri ini?

Rasa cinta tanah air tentu tak bisa tumbuh begitu saja. Ada proses panjang yang harus kita lewati. Salah satunya dengan mengenalkan pada anak-anak tentang makna kemerdekaan dan perjuangan para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga, demi mewujudkan kemerdekaan yang hari ini kita rasakan.

Pekan Kemerdekaan Indonesia, khususnya tanggal 17 Agustus,  bisa menjadi ajang untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air pada anak-anak. Salah satunya melalui  berbagai  kegiatan lomba yang diadakan di lingkungan terdekat.

Di rumah saya, anak-anak pun antusias mengikuti lomba 17 Agustus kemarin. Setelah 2 tahun kemeriahan ini dibatasi oleh kehadiran virus Corona, maka tahun ini  selain melaksanakan tasyakuran, RT kami pun mengadakan lomba untuk anak-anak.

Lomba-lomba ini dimaksudkan untuk menciptakan kenangan bahagia yang akan tersimpan hingga usia dewasa mereka kelak. Selain tentunya untuk menumbuhkan keberanian dan menanamkan rasa cinta tanah air, melalui keseruan-keseruan lomba.

Aneka Lomba Seru Pekan Kemerdekaan Indonesia Untuk Anak

1. Lomba Makan Kerupuk

Lomba 17 Agustus paling populer 
(Foto : Pribadi)

Ahaha, ini lomba yang paling populer di kalangan anak-anak. Setiap menyambut acara 17 Agustus, hampir di seluruh daerah mengadakan lomba ini. Selain seru, aman, juga murah dan meriah.

2. Lomba Balap Kelereng

Lomba kelereng (Foto : Pribadi)


Lomba yang satu ini juga menjadi favorit panitia lomba Pekan Kemerdekaan Indonesia di mana-mana. Properti lomba yang mudah—cukup sediakan kelereng dan sendok-- serta keseruan yang tercipta, menjadi salah satu alasan lomba ini wajib diadakan.

3. Lomba Balap Bendera

Untuk anak-anak usia balita atau TK, lomba balap bendera atau lari mengumpulkan bendera bisa menjadi pilihan yang seru dan aman. Lucu sekali melihat anak-anak balita yang kadang tampak bingung dengan situasi dan misi mengumpulkan bendera. Peserta yang berhasil mengumpulkan bendera terbanyaklah yang menjadi juaranya.

4. Lomba Memasukkan Paku Ke Botol

Lomba ini dirancang untuk anak usia SD kelas 3-6. Karena tingkat kesulitannya yang lumayan dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Lomba ini tentu saja seru dan memancing gelak tawa penonton.

5. Lomba Joged Balon

Lomba joged balon (Foto : Pribadi)


Ini jenis lomba yang paling santai dan bisa diikuti berbagai usia. Lomba joged balon ini berpasangan. Balon diapit dua peserta. Dengan iringan musik peserta harus bergoyang sambil menjaga agar balon tidak jatuh. Peserta yang bisa menjaga balonnya tidak jatuh, menjadi pemenang lomba.

6. Lomba Mengumpulkan Air Pakai Tangan

(Foto : Pribadi)


Rasanya hampir semua anak suka bermain air. Tetapi lomba mengumpulkan air pakai tangan ke dalam wadah yang diikat ke kepala, sesulit apakah? Lomba ini baru pertama kali diadakan di RT kami 17 Agustus kemarin. Meski terasa mustahil ternyata anak-anak antusias dan berusaha keras menciduk air dengan tangan lalu mengumpulkannya di gelas plastik yang diikatkan di kening. Apa bisa? Tentu saja...

(Foto : Pribadi)


Di RT lain lomba sejenis juga diadakan, hanya saja dilakukan secara beregu. Caranya menuangkan air melewati kepala dengan menggunakan baskom.

7. Lomba Panjat Pohon Pisang

Tak ada pohon pinang, pohon pisang pun jadi. Lomba ini tidak diadakan di RT kami, melainkan di RT sebelah. Demi keamanan, pohon pinang yang tinggi diganti menjadi pohon pisang yang digantung. Aneka hadiah pun digantung layaknya lomba panjat pohon pinang. Lomba ini penuh tantangan dan hanya bisa diikuti peserta laki-laki yang hobi memanjat.

Melihat Keseruan Lomba Dengan Internet Cepat, IndiHome dari Telkom Group

Tak hanya di Indonesia, rupanya Pekan Kemerdekaan Indonesia juga menjadi ajang keseruan di berbagai negara. Coba deh seluncuran dengan internet cepat, IndiHome. Dengan menggunakan  produk Telkom Group ini kita bisa melihat keseruan Pekan Kemerdekaan Indonesia di luar negeri.

Bule ikut lomba makan kerupuk (Foto : Bobo.ID)

Anak-anak Gaza di hari kemerdekaan RI (Foto : ACT News)


Lucu rasanya melihat bule ikut memeriahkan Hari Kemerdekaan RI dengan lomba makan kerupuk dan balap karung. Hati pun turut terharu saat melihat tayangan anak-anak di Gaza ikut bergembira tepat tanggal 17 Agustus.

Saat ini, Indonesia telah berusia tepat 77 tahun. Bukan perjalanan yang singkat, tentunya. Tak ada alasan untuk tidak mencintai negeri ini. Menjadikannya negara yang berdaulat dan bermartabat merupakan bukti cinta yang bisa kita berikan. Salah satunya dengan mendukung dan menggunakan produk dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari.

Dewasa ini, ketersediaan internet cepat menjadi kebutuhan yang tak bisa kita hindari. Nyaris semua asfek kehidupan kita menggunakan internet. Tidak hanya untuk bersenang-senang, dan mencari hiburan dan informasi, internet saat ini, bahkan tak jarang, menjadi tulang punggung gerak perekonomian di tanah air.

Di antara begitu banyak pilihan dalam berinternet, memilih jaringan internet cepat, IndiHome, merupakan pilihan tepat. Sebagai internetnya Indonesia, produk Telkom Group ini senantiasa memperbaiki pelayanannya  untuk memudahkan penggunanya memanfaatkan berbagai fasilitas dan kebutuhannya dalam berinternet.

Selamat menikmati Pekan Kemerdekaan Indonesia. Selamat menikmati berbagai keseruan hari kemerdekaan, 17 Agustus. Merdeka negeriku, merdeka berinternet dengan internetnya Indonesia, IndiHome.

 

 

 

Senin, 01 Agustus 2022

Waspadai 7 Penyakit Kucing Yang Bisa Menular Pada Manusia

 

Meski menggemaskan, waspadai 7 penyakit kucing yang bisa menular. (Foto : Fixabay)

Beberapa waktu lalu kami dikejutkan dengan peristiwa meninggalnya anak salah seorang tetangga. Usut punya usut, ternyata akibat terkena infeksi parasit yang berasal dari kucing. Kok bisa?

Jadi ceritanya, anak  tetangga ini masih kuliah dan kost di luar kota. Dari kecil hobinya memang suka merawat kucing. Bisa dimaklumi, karena anabul itu menggemaskan dan pintar  membawa diri. 

Selama masa kuliah ia memelihara 8 ekor anabul dari berbagai ras, termasuk kucing lokal. Bayangkan betapa sesaknya kamar kost dengan kucing-kucing yang berkeliaran sepanjang hari.

Akan tetapi, namanya juga sayang, ia merasa nyaman saja hidup bersama anabul. Dari memberi makan hingga merawat kucing-kucing yang sakit. Ditambah dengan kesibukkan sebagai mahasiswa, maka wajarlah jika kebersihan kamarnya kurang terjaga dengan baik, ditambah sirkulasi udara yang kurang mendukung.

Bertahun-tahun ia tinggal di kamar kost dengan kucing sebanyak itu, termasuk  kucing-kucing liar yang sering mampir sesukanya.  Sampai akhirnya ia jatuh sakit. Sakit yang tidak diketahui apa penyebabnya. Sembuh sebentar,  lalu sakit lagi. 

Bolak-balik masuk rumah sakit, cek darah berulang kali. Hasilnya nihil. Hanya diketahui ada bakteri, tapi tidak terdeteksi penyebabnya. Kondisi seperti ini berlangsung hampir setahun lamanya.

Hingga akhirnya ibunya tersadar dan bertanya pada dokter, "Mungkinkah bakteri itu disebabkan oleh kucing?" Berdasarkan informasi tersebut dokter segera menulis rujukan untuk melakukan cek darah khusus yang biayanya  pun lumayan besar, 4 juta. Dari hasil cek darah itu ternyata positif ada bakteri yang berasal dari kucing.

Bakteri itu masuk melalui :

1. Udara

2. Kotoran 

3. Air seni

4. Bulu

Bakteri itu berasal dari kucing-kucing yang ditampungnya di kamar kost. Entah dari kucing peliharaan atau kucing-kucing liar yang selalu betah bermain di sekitarnya.

Penasaran dengan peristiwa tersebut, saya pun mencari informasi yang berkaitan dengan penyakit yang bisa ditularkan kucing kepada manusia. Karena banyak teman-teman dekat yang senang memelihara kucing. 

Ternyata banyak juga lho penyakit yang ditularkan kucing kepada manusia. Penyakit ini jika tidak segera ditangani dan dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan kematian, seperti kasus di atas.

Penasaran ingin tahu apa saja penyakit-penyakit yang ditularkan kucing kepada manusia?

Obit (Foto : Dyah P)


Inilah 7 Penyakit Kucing Yang Bisa Menular Pada Manusia

1. Toksoplasmosis

Kita mungkin sering mendengar kasus keguguran, kematian janin atau toxoplasmosis genital yang merusak otak, yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Sehingga ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan kontak untuk menghindari infeksi yang disebabkan oleh kucing.

toksoplasmosis akibat infeksi parasit toxoplasma gondii.

Pada manusia, penyakitnya menular dari parasit kotoran kucing atau air yang terkontaminasi kotoran. Infeksi ini berisiko demam, nyeri otot, radang, pembengkakan kelenjar getah bening.

Para ahli kesehatan menyarankan ibu hamil untuk tidak kontak dengan hewan karena rentan mengalami gangguan keguguran, kelahiran mati, hingga toksoplasmosis kongenital yang merusak otak.


Baca artikel CNN Indonesia "7 Penyakit yang Ditularkan Kucing ke Manusia" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220520130004-289-798963/7-penyakit-yang-ditularkan-kucing-ke-manusia.

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Penyakit ini menular melalui kotoran atau air yang terkontaminasi kotoran. Gejalanya bisa berupa kram perut, demam, kejang dan muntah-muntah.

2. Kriptosporidiosis

Penyakit diare ini disebabkan oleh parasit Cryptosporidium. Penularan terjadi akibat adanya kontak langsung dengan kotoran kucing yang sudah terinfeksi.

Meskipun, konon, bisa sembuh dengan sendirinya, namun berhati-hati dengan tetap berobat ke dokter akan lebih baik untuk menghindari akibat fatal akibat melemahnya imun tubuh.

3. Bartonellosis

Bermain-main dengan kucing tak jarang kita akan terkena cakaran atau gigitannya. Bahayanya jika kucing mengalami infeksi Bartonella Henselae, maka gigitan dan cakarannya bisa menyebabkan kita terkena infeksi.

Gejalanya bisa dilihat dari pembengkakan kelenjar getah bening yang ada di kepala, leher, lengan yang disertai demam, lemas, sakit kepala, serta menurunnya berat badan.

4. Demam Q

Saya baru mengenal demam Q ini menjelang perayaan Hari Raya Qurban kemarin. Demam yang disebabkan oleh bakteri Coxiella Burnetii sempat diwaspadai karena, selain bisa menular dari kucing dan anjing, juga bisa  dari sapi, kambing, dan domba melalui udara dan air.

Gejalanya tampak seperti serangan flu pada umumnya. Hanya saja jika tidak diberi antibiotik, bisa berlanjut dengan serangan kronis pada otak, paru-paru dan jantung.

5. Infeksi Cacing Tambang

Cacing tambang hidup pada usus hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Biasanya keluar bersama kotoran. Infeksi cacing tambang ini bisa terjadi karena adanya kontak dengan tanah yang mengandung cacing dan telurnya yang masuk melalui kulit.

Gejala yang timbul biasanya berupa rasa gatal yang luar biasa, pendarahan, radang dan sakit perut. Bisa disembuhkan dengan menggunakan obat anti parasit.

6. Infeksi Jamur

Kucing yang terinfeksi jamur dapat dilihat dari kulit mati, kuku dan bulunya. Penularan infeksi jamur ini melalui kontak langsung antara manusia dan kucing yang terinfeksi.

7.  Campylobacteriosis

Penyakit ini berasal dari bakteri Campylobacter, yang terdapat pada kotoran kucing dan anjing. Kucing yang terinfeksi penyakit ini berasal makanan yang terkontaminasi, seperti memakan daging mentah atau setengah matang.

Akibatnya bisa menyebabkan diare berdarah, kram perut, mual dan muntah.


Anabul kesayangan (Foto : Dyah P)


Anabul memang menggemaskan dan sulit untuk tidak menyukainya. Namun tidak ada salahnya tetap berhati-hati dan waspada, jika kucing kesayangan menunjukkan gejala terinfeksi.

Menjaga kebersihan dan sirkulasi udara yang baik adalah koentji agar tetap sehat hidup berdampingan dengan para anabul kesayangan. Semoga tulisan ini bermanfaat.


Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220520130004-289-798963/7-penyakit-yang-ditularkan-kucing-ke-manusia




Jumat, 29 Juli 2022

Metaverse Bagi Anak Usia Sekolah, Bagaimana Cara Orangtua Menyikapinya?

Anak usia sekolah ber-metaverse dengan virtual reality (Foto : Pixabay)


Sehebat apapun kita ingin menahan arus zaman,  perubahan menjadi keniscayaan yang tak bisa kita hindari. Termasuk kehadiran meteverse dalam kehidupan kita.

Metaverse bukanlah hal baru dalam perkembangan teknologi informasi. Meski kita baru familiar dengan istilah ini setelah Mark Zuckerberk  mengubah Facebook menjadi Meta. 

Metaverse sendiri, menurut wikipedia,  memiliki arti meta semesta, ruang virtual yang dapat diciptakan dan dijelajahi dengan pengguna lain tanpa bertemu di ruang yang sama.

Metaverse memungkinkan kita menjelajahi tempat-tempat menakjubkan dengan menggunakan VR (Virtual Reality). Bayangkan, betapa bahagianya anak-anak menyelam ke dalam lautan dan melihat aneka fauna dan biota laut yang tak pernah mereka lihat sebelumnya dengan menggunakan alat VR.

Atau, mengobati kerinduan akan suasana di Baitullah. Suatu hal yang rasanya begitu jauh, tiba-tiba bisa kita wujudkan hanya dengan menggunakan metaverse, virtual reality.Ya, memang tidak akan sama rasanya, namun cukup menghibur kan?

Jika orang dewasa saja bisa begitu menikmati kemudahan menjelajah dunia dengan menggunakan metaverse, apalagi anak-anak usia sekolah. Mereka terlahir dengan kemudahan teknologi dalam genggaman. Dunia virtual bisa begitu nyaman untuk mereka jalani.

Bagaimana perkembangan meteverse bagi anak usia sekolah menurut kacamata psikologi? Berikut wawancara penulis dengan seorang psikolog yang concern dalam dunia pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan  perkembangan teknologi informasi itu Ok.

“Kita tidak bisa menahan teknologi dan itu akan mengubah kehidupan kita. Selama pandemi, keberadaan internet sangat membantu proses belajar siswa dengan adanya sistem daring. Bagaimana pun, kita tidak bisa membalikkan jaman, tetapi kita bisa menyesuaikan diri.”

Anak usia sekolah saat ini merupakan digital native yang perlu pendampingan ortu. (Foto : Pixabay)

Bagaimana sikap orang tua terhadap kebutuhan anak-anak terhadap dunia  virtual metaverse?

Psikolog cantik yang juga menjabat sebagai direktur di sebuah lembaga pendidikan bergengsi di Depok, Amal Mulia, ini juga menunjukkan dukungannya.

“Orang tua juga perlu men-suport ketika gaya hidup anak berubah, karena mereka digital native. Terkadang ada orang tua yang anti dan terlalu takut, terus melarang anak.  Sementara, dunia (anak) mereka memang seperti itu teknologinya.”

Apakah anak akan berubah menjadi ansos (anti sosial)?

“Tergantung. Apakah anak bermain sendiri atau chatt bersama teman-temannya, belajar kelompok dan kegiatan bersama lainnya.”

Menurutnya, ada beberapa indikator anak aman bermetaverse, yaitu :

1.       Merespon panggilan orang tua atau orang di rumah

2.       Tugas harian diri berjalan, seperti : mandi, makan, sholat, dsb

3.       Tugas harian di keluarga berjalan, contohnya : mencuci piring, menyapu lantai, dsb

4.       Menjalin komunikasi yang aktif dan baik dengan keluarga

Akan tetapi jika anak terlihat ogah-ogahan berkumpul bersama keluarga, sudah seperti orang asing dalam keluarga, tidak ada interaksi dan tidak peduli dengan urusan dalam rumah, itu pertanda bahaya. Jika sudah seperti ini, aturan pemberian gawai ke anak pun perlu diperhatikan. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Contoh untuk anak usia sekolah, kita bisa memberikan nomer hape dengan catatan, hape masih menjadi milik orang tua dan orang tua berada dalam kelas-kelas yang diikuti anaknya. Dengan demikian anak tidak tersisih dari perkembangan teknologi, tetap bisa berinteraksi,  namun juga tetap dalam pemantauan orang tua. 

Kuncinya adalah adanya aturan yang ditetapkan orang tua dan pengawasan orang tua terhadap penggunaan gawai. Jangan lupa, konsisten saat memberikan aturan pada anak. Tanpa adanya konsistensi, semuanya hanya akan menjadi ambyar. Sia-sia.

Mungkin sudah saatnya kita mengurangi kadar kekhawatiran, agar anak-anak bisa menikmati keseruan dunia virtual metaverse, tanpa menyalahgunakan kepercayaan yang diberikan orang tua demi masa depannya. Sekali lagi, kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi, namun kita bisa beradaptasi dengan kehadiran metaverse. 

Selamat mendampingi buah hati kesayangan menikmati keseruan bermetaverse.

Selasa, 26 Juli 2022

8 Fakta Menarik Papua Yang Bikin Tercengang

Keindahan Papua sangat memikat (Foto : Unsplash)


Saya sering menulis cerpen lokalitas dengan setting Papua. Alasannya karena Papua  itu eksotis. Juga amat cantik. Banyak hal yang membuat saya terkejut setelah mengetahui fakta menarik pulau yang berada di ujung timur wilayah Indonesia ini.

Bahwa pulau ini merupakan salah satu pulau terbesar di dunia saja rasanya sudah bangga. Begitu juga dengan keberadaan gunung Jayawijaya yang selalu berselimut salju, khatulistiwa rasa Eropa. Ehehehe...

Semakin banyak informasi yang saya baca tentang Papua, rasanya semakin menarik saja.

Berikut beberapa hal menarik tentang Papua

1.       Memiliki keragaman penduduk

Sebagian kita mungkin tak percaya, namun ternyata penduduk asli Papua itu ramah lho. Keramahan itu justru menjadi ciri khas yang menyebabkan banyak pendatang, terutama dari Sulawesi, Maluku dan Jawa yang memutuskan untuk menetap dan berbaur dengan masyarakat setempat.  Data menyebutkan 48% penduduk Papua adalah para pendatang.

Keindahan biota laut di Kepulauan Raja Ampat (Foto : Unsplash)


Tak heran jika kepulauan cantik dengan biota lautnya yang memesona termasuk daerah yang kerap dikunjungi pendatang. Ini berlangsung sejak ratusan tahun silam.

Itu sebab penduduk Kepulauan Raja Ampat, terutama Pulau Salawati, tadinya, mayoritas muslim. Mereka berasal dari Kerajaan Ternate yang memutuskan menetap di Sorong, Papua Barat.

 2.       Keragaman Suku Papua

Papua juga memiliki suku yang beragam. Diperkirakan ada sekitar 255 suku dengan kebudayaan dan bahasa masing-masing. Bukan main. Ini wajar sih jika melihat kondisi geografis pulau Papua yang memiliki begitu banyak lembah serta pegunungan yang tinggi. Begitu juga hutan hujan tropis yang lebat, yang memagari satu suku dengan suku yang lainnya. Karenanya, penyebaran penduduk di Papua tidak merata.

Di antaranya, ada suku Asmat yang terkenal dunia internasional dengan seni ukirnya yang tinggi. Suku Dani yang berdiam di Lembah Baliem dan mendiami  pegunungan Jayawijaya serta hidup dari hasil pertanian.  Ada juga suku Korowai yang hidup dengan cara berburu dan berdiam di atas pohon. Serta suku Muyu, suku pedalaman yang sangat menghargai pendidikan.

 3.       Kaya akan ragam bahasa

Dengan kondisi alam yang penuh lembah dan pegunungan, ratusan suku dari penduduk asli Papua memiliki cara berkomunikasi yang khas. Masing-masing suku memiliki dan menggunakan bahasa sendiri.  Menurut para ahli bahasa, setidaknya ada 300 bahasa yang ada di Papua. Seperlima dari jumlah bahasa di dunia. Amazing nggak sih ?

Karena itulah untuk menumbuhkan rasa persatuan dan menghindari konflik, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Ini membantu menciptakan perdamaian antar suku di Papua.

 4 .       Memiliki Batik Khas Papua

Seni batik Papua mulai dikenal dunia dengan motifnya yang unik (Foto : Intisari.id)


Kita tahu, Papua terkenal dengan seni ukir  yang eksotis. Seni ukir ini  merupakan bentuk ungkapan sakral masyarakat asli Papua yang berkaitan dengan arwah leluhur. Dalam perkembangannya, seni ukir ini kini dapat kita nikmati dalam bentuk dua dimensi. Dengan menggunakan kain, masyarakat Papua mulai melukiskan keindahan Papua melalui seni membatik.

Maka tidak heran motif-motif  dalam batik khas Papua memiliki makna tersendiri yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat.  Selain memuat makna sakral, motif batik ini juga dipengaruhi oleh kondisi alamnya dan, pastinya, burung Cendrawasih, sebagai ikon khas pulau yang kerap disebut Tanah Mutiara Hitam.

 5.       Ritual Bakar Batu

Keunikan lainnya, ternyata orang-orang Papua suka mengadakan pesta. Mereka memiliki tadisi bakar batu atau barapen.  Bakar batu ini  merupakan salah satu metode memasak yang masih dilestarikan orang Papua.  Biasanya untuk  mengungkapkan rasa syukur dan menjalin silaturahmi dengan sanak keluarga.

Caranya dengan membakar batu yang berasal dari sungai dan disusun, di atasnya diletakkan bahan makanan yang sudah dibungkus daun sebelum ditimpa batu lagi di atasnya. Biasanya waktu yang dibutuhkan untuk ritual bakar batu ini sekitar 4 jam. 

 6.       Tradisi MOP

Tradisi bertutur di kalangan masyarakat Papua ini  merupakan warisan Belanda yang diadopsi dari perayaan tahunan orang-orang Eropa, yaitu April  MOP.   MOP kemudian menjadi salah satu ajang komunikasi yang efektif bagi  masyarakat Papua. Ketika MOP berlangsung masing-masing orang secara bergiliran menceritakan lelucon-lelucon yang menyegarkan suasana.

 7.       Tradisi memumikan jenazah

Mumi Papua (Foto : Hari Suroto/
Balai Arkeologi Papua)

Salah satu keunikan masyarakat Papua adalah budaya memumikan jenazah yang dilakukan secara turun temurun. Yup, tidak hanya ada di Mesir, tetapi di Papua juga ada tradisi memumikan jenazah.

Setidaknya ada lima suku di Papua yang memiliki tradisi ini. Yaitu, suku Mek, suku Dani, suku Moni, Suku Mee dan suku Yali.

Tentu saja tidak semua jenazah dijadikan mumi, hanya orang-orang terpilih yang dianggap berjasa bagi sukunya yang akan dijadikan mumi. Seperti misalnya kepala suku, panglima perang atau tokoh yang dihormati suku tersebut.

Proses pengawetan jenazah atau mumi ini merupakan proses yang panjang dan hanya dilakukan oleh orang-orang  yang khusus menangani mumi. Proses pemumian  ini diawali dengan menyiapkan tempat khusus hingga menyiapkan bahan bakar. Pada prosesnya mayat diasapkan dengan menggunakan kayu.

Proses pengasapan ini berlangsung lama, ditandai dengan menggunakan babi yang baru lahir sebagai  tanda waktu, dan berakhir ketika babi tersebut sudah memiliki taring. Lalu setelahnya dilakukan upacara untuk memandikan petugas. Proses selanjutnya adalah pelepasan mumi ditandai dengan mengalungkan ekor babi ke leher mumi. Lalu diakhiri dengan pesta bakar batu atau barapen.

Berbeda dengan proses pemumian suku lainnya, suku Mek  melakukan pemumian secara alami dengan meletakkan jenazah dengan posisi duduk  di atas pohon  selama satu tahun. Cuaca yang dingin di atas pohon akan membuat jenazah awet secara natural.  Setelah setahun, mumi akan diletakkan di dalam gua.

 8.      Papua kini bukan lagi suku tertinggal di Indonesia

Panjangnya sejarah yang dimiliki Papua dengan berbagai interaksi dengan para pendatang juga didukung dengan kemajuan teknologi informasi  membuat Papua tidak lagi menjadi masyarakat yang tertinggal. Kemudahan mengakses jaringan internet, membawa angin segar bagi masyarakat Papua.

Banyak talenta yang muncul dan menjadi bagian penting, khususnya bagi dunia hiburan tanah air, yang lahir dari bumi Cendrawasih ini. Sebut saja Ari Silasahe, pemilik rumah produksi Alenia Pictrure yang merupakan putra daerah. Begitu juga Edo Kondolangit, putra Sorong yang memiliki suara yang menggetarkan. Masih banyak deretan selebriti tanah air yang memiliki talenta luar biasa yang berasal dari tanah Papua.

Nah,  itu baru sebagian dari fakta-fakta menarik masyarakat Papua. Selain hal di atas tentu masih banyak lagi yang bisa kita temukan.  Jika kitorang tak kenal, maka tak sayang. Semoga informasi ini bermanfaat.

 

 


 

Museum Geologi Bandung, Wisata Edukasi Murah Meriah

Museum Geologi Bandung, wisata edukasi murah meriah (dok.pri) Liburan  paling asyik jika diisi dengan acara jalan-jalan bareng keluarga. Ngg...