Triana Rahmawati, Pendamping Orang Dengan Masalah Kejiwaan (Foto : IG Triana Rahmawati) |
Tak mudah menjalani hidup menjadi orang dengan masalah kejiwaan (ODMK). Stigma buruk yang melekat, membuat mereka tersisih dalam kehidupan. Mereka layaknya sampah yang mengganggu pemandangan. Kondisi ini membuat Triana Rahmawati prihatin.
Dalam sebuah wawancara bersama Republika, Jumat (6/1/2023), ia menyebutkan, bahwa sebagai anak sosiologi, yang berdekatan dengan rumah sakit jiwa dan tempat-tempat rehabilitasi, muncul keinginan dari dalam hatinya untuk berkontribusi bagi orang lain, sebagai orang yang belajar sosiologi.
Gadis kelahiran Palembang, 15 Juli 1992 ini amat menyadari, ia tidak mungkin mewujudkan keinginannya untuk berbagi kasih dan kepedulian kepada ODMK seorang diri, hasilnya tidak akan maksimal. Maka ia pun bersama teman-temannya memulainya dengan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat UNS.
Mereka mengabdi pada Griya PMI dan menginisiasi untuk melakukan pendampingan ODMK. Sepekan 3-4 kali mereka mengunjungi dan berinteraksi dengan ODMK di Griya PMI. Mulanya hanya 10 relawan yang terlibat, jumlah itu terus bertambah, sehingga menjadi 50 relawan yang bergabung untuk mendampingi ODMK.
Mendirikan Griya Schizofren
Peduli ODMK dengan memberikan pendampingan (Foto: IG Triana Rahmawati)
Hingga akhirnya, pada Oktober 2014, Tria dan teman-temannya mendirikan Griya Schizofren, sebagai oase bagi penderita ODMK di tengah ketidakpedulian masyarakat terhadap keberadaan mereka.
Griya Schizofren, lahir dari kegelisahannya melihat kenyataan semakin meningginya angka orang yang mengalami gangguan kejiwaan, namun tidak diimbangi dengan meningkatnya kepedulian masyarakat, bahkan keluarga, terhadap ODMK.
Griya adalah sebuah wadah atau rumah bagi pemuda atau relawan yang memiliki kepedulian terhadap orang-orang yang hidup dengan gangguan kejiwaan. Sedangkan Schizofren merupakan singkatan Social, Humanity and Friendly.
Dengan mendirikan Griya Schizofren ini, Tria, dkk, memberikan ruang interaksi untuk masyarakat di luar ODMK dengan ODMK. Menjadi sarana bagi orang-orang, terlebih pemuda, untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada ODMK.
Ia amat memahami stigma negatif yang melekat pada ODMK, dan menganggap mereka gila. Mengedukasi masyarakat sebagai salah satu gerakan kepedulian yang dilakukan Tria, agar masyarakat lebih terbuka dan peduli terhadap ODMK di sekitar mereka.
“ODMK dengan masalah kejiwaan apa pun, mereka hanya butuh
ditemani,” ujarnya. Bahkan ada satu keluarga yang menitipkan anggota
keluarganya yang ODMK, hanya agar ODMK tersebut bisa beraktivitas dan memiliki
teman. Agar kesehatan mental penderita ODMK dapat berangsur membaik.
Bagi Tria, mendampingi para ODMK merupakan panggilan hati. Selain itu membutuhkan kesabaran dan keikhlasan tersendiri. Sejauh ini, sudah ada 200 ODMK yang terjaring, baik dari dalam maupun luar kota Solo. Banyaknya jumlah ODMK ini tentunya memerlukan relawan pendamping dalam jumlah yang berimbang.
Pendampingan ini dilakukan dengan mengadakan kegiatan di antaranya dengan melakukan aktivitas mengobrol,bernyanyi, menggambar, origami, sholat berjamaah, atau berbuka puasa saat Ramadhan.
Peran Pemuda bagi ODMK
Triana Rahmawati, mendampingi ODMK (Foto : IG Triana Rahmawati)
Griya Schizofren merangkul berbagai kalangan, khususnya pemuda untuk turut berpartisipasi dalam kepedulian terhadap sesama ini. Karena ada tiga poin penting yang dimiliki oleh para pemuda agar bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi lingkungan, masyarakat dan negara.
Tiga poin penting yang dimiliki para pemuda, yaitu :
Bio power
Dengan memiliki bio power ini pemuda bisa terus bergerak, berinovasi, berkontribusi dan berdaya guna.
Self leadership
Pemuda harus mau berjalan, menjadi penggerak dan memimpin
Skill adaptif
Pemuda memiliki kemampuan beradaptasi yang baik sehingga bisa berkembang dan menciptakan peluang-peluang yang lebih baik untuk masa depan.
Seiring waktu, gerakan kepedulian terhadap ODMK Tria memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan. Maka tak heran ia pun terpilih sebagai salah satu peraih penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2017.
Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk apresiasi PT Astra Internasional, untuk generasi muda, baik individu maupun kelompok, yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di berbagai bidang.
Seperti bidang Kesehatan, Pendidikan,Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang tersebut.
Selamat Tria...
Teruslah berbagi kasih dan peduli. Teruslah bergerak dan menginspirasi!
Referensi :
republika.com
SATU Indonesia
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)