Guyup antar tetangga baik, ngeteh dan ngopi bareng (foto : koleksi pribadi) |
Ingat sitkom Tetangga Masa Gitu? yang dibintangi pemain watak Adi Sasono dan Sophia Latjuba? Sitkom yang menggambarkan ulah tetangga yang menjengkelkan dan mau enaknya sendiri.
Kenyataannya dalam kehidupan sosial sehari-hari jauh lebih banyak tetangga yang menjengkelkan dan menguji kesabaran.
Meski demikian, tetangga bisa menjadi keluarga yang paling dekat. Terutama jika memiliki tetangga baik.
Saat ada masalah mendesak, tetangga kerap menjadi pilihan untuk dimintai pertolongan pertama kalinya. Bahkan, terkadang tanpa diminta sekalipun, dengan ringan hati menolong tetangganya yang tertimpa musibah.
Peristiwa pandemi yang lalu, di perumahan kami bila ada salah satu keluarga yang harus menjalani masa karantina karena ada anggota keluarganya yang terkena virus Corona, para tetangga di sekitarnya iuran dan bergantian mengirimkan makanan serta obat-obatan.
Begitu juga saat ada anggota keluarga yang meninggal. Tanpa diminta, tetangga bergotong royong mendirikan tenda, merapikan rumah, serta menyediakan makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah.
Tidak hanya itu, tim janaiz dan pengurus DKM setempat pun siap sedia merawat dan mengurus jenazah hingga mengantarkan ke liang lahat.
Baca : Saat Kematian Menyapa
Pada saat seperti itu, keberadaan tetangga di sekitar kita terasa sangat penting dan menguatkan hati saat menghadapi musibah.
Hak dan Kewajiban Bertetangga
- Tenggang rasa
- Menjaga ketenangan dan kenyamanan, dan keamanan bersama
- Saling tolong-menolong
- Saling support dalam kebaikan
- Mengikuti kegiatan warga setempat seperti : arisan, pengajian, gotong royong dll.
- Menjalin komunikasi dan interaksi sosial yang baik
- Memahami batasan masing-masing antar keluarga
Ngeliwet bareng tetangga baik (Foto : koleksi pribadi) |
Jalan-jalan seru bersama tetangga baik dan anak-anak (foto : koleksi pribadi) |
Tips Ali bin Thalib Ra, yaitu :
- Jangan bicarakan hartamu di depan orang miskin.
- Jangan bicarakan kekuatanmu di hadapan orang lemah.
- Jangan bicarakan kebebasanmu di depan orang yang terpenjara.
- Jangan bicarakan kebahagiaanmu di hadapan orang yang tengah bersedih.
- Jangan bicarakan anakmu di depan orang yang tidak memiliki anak.
- Jangan membicarakan orang tuamu di hadapan orang yang yatim/piatu.
- Jangan bicarakan kesehatanmu di hadapan orang sakit.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)