Meski menggemaskan, waspadai 7 penyakit kucing yang bisa menular. (Foto : Fixabay) |
Beberapa waktu lalu kami dikejutkan dengan peristiwa meninggalnya anak salah seorang tetangga. Usut punya usut, ternyata akibat terkena infeksi parasit yang berasal dari kucing. Kok bisa?
Jadi ceritanya, anak tetangga ini masih kuliah dan kost di luar kota. Dari kecil hobinya memang suka merawat kucing. Bisa dimaklumi, karena anabul itu menggemaskan dan pintar membawa diri.
Selama masa kuliah ia memelihara 8 ekor anabul dari berbagai ras, termasuk kucing lokal. Bayangkan betapa sesaknya kamar kost dengan kucing-kucing yang berkeliaran sepanjang hari.
Akan tetapi, namanya juga sayang, ia merasa nyaman saja hidup bersama anabul. Dari memberi makan hingga merawat kucing-kucing yang sakit. Ditambah dengan kesibukkan sebagai mahasiswa, maka wajarlah jika kebersihan kamarnya kurang terjaga dengan baik, ditambah sirkulasi udara yang kurang mendukung.
Bertahun-tahun ia tinggal di kamar kost dengan kucing sebanyak itu, termasuk kucing-kucing liar yang sering mampir sesukanya. Sampai akhirnya ia jatuh sakit. Sakit yang tidak diketahui apa penyebabnya. Sembuh sebentar, lalu sakit lagi.
Bolak-balik masuk rumah sakit, cek darah berulang kali. Hasilnya nihil. Hanya diketahui ada bakteri, tapi tidak terdeteksi penyebabnya. Kondisi seperti ini berlangsung hampir setahun lamanya.
Hingga akhirnya ibunya tersadar dan bertanya pada dokter, "Mungkinkah bakteri itu disebabkan oleh kucing?" Berdasarkan informasi tersebut dokter segera menulis rujukan untuk melakukan cek darah khusus yang biayanya pun lumayan besar, 4 juta. Dari hasil cek darah itu ternyata positif ada bakteri yang berasal dari kucing.
Bakteri itu masuk melalui :
1. Udara
2. Kotoran
3. Air seni
4. Bulu
Bakteri itu berasal dari kucing-kucing yang ditampungnya di kamar kost. Entah dari kucing peliharaan atau kucing-kucing liar yang selalu betah bermain di sekitarnya.
Penasaran dengan peristiwa tersebut, saya pun mencari informasi yang berkaitan dengan penyakit yang bisa ditularkan kucing kepada manusia. Karena banyak teman-teman dekat yang senang memelihara kucing.
Ternyata banyak juga lho penyakit yang ditularkan kucing kepada manusia. Penyakit ini jika tidak segera ditangani dan dibiarkan berlarut-larut bisa menyebabkan kematian, seperti kasus di atas.
Penasaran ingin tahu apa saja penyakit-penyakit yang ditularkan kucing kepada manusia?
Inilah 7 Penyakit Kucing Yang Bisa Menular Pada Manusia
1. Toksoplasmosis
Kita mungkin sering mendengar kasus keguguran, kematian janin atau toxoplasmosis genital yang merusak otak, yang disebabkan oleh infeksi parasit Toxoplasma Gondii. Sehingga ibu hamil disarankan untuk tidak melakukan kontak untuk menghindari infeksi yang disebabkan oleh kucing.
Pada manusia, penyakitnya menular dari parasit kotoran kucing atau air yang terkontaminasi kotoran. Infeksi ini berisiko demam, nyeri otot, radang, pembengkakan kelenjar getah bening.
Para ahli kesehatan menyarankan ibu hamil untuk tidak kontak dengan hewan karena rentan mengalami gangguan keguguran, kelahiran mati, hingga toksoplasmosis kongenital yang merusak otak.
Baca artikel CNN Indonesia "7 Penyakit yang Ditularkan Kucing ke Manusia" selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220520130004-289-798963/7-penyakit-yang-ditularkan-kucing-ke-manusia.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Penyakit ini menular melalui kotoran atau air yang terkontaminasi kotoran. Gejalanya bisa berupa kram perut, demam, kejang dan muntah-muntah.
2. Kriptosporidiosis
Penyakit diare ini disebabkan oleh parasit Cryptosporidium. Penularan terjadi akibat adanya kontak langsung dengan kotoran kucing yang sudah terinfeksi.
Meskipun, konon, bisa sembuh dengan sendirinya, namun berhati-hati dengan tetap berobat ke dokter akan lebih baik untuk menghindari akibat fatal akibat melemahnya imun tubuh.
3. Bartonellosis
Bermain-main dengan kucing tak jarang kita akan terkena cakaran atau gigitannya. Bahayanya jika kucing mengalami infeksi Bartonella Henselae, maka gigitan dan cakarannya bisa menyebabkan kita terkena infeksi.
Gejalanya bisa dilihat dari pembengkakan kelenjar getah bening yang ada di kepala, leher, lengan yang disertai demam, lemas, sakit kepala, serta menurunnya berat badan.
4. Demam Q
Saya baru mengenal demam Q ini menjelang perayaan Hari Raya Qurban kemarin. Demam yang disebabkan oleh bakteri Coxiella Burnetii sempat diwaspadai karena, selain bisa menular dari kucing dan anjing, juga bisa dari sapi, kambing, dan domba melalui udara dan air.
Gejalanya tampak seperti serangan flu pada umumnya. Hanya saja jika tidak diberi antibiotik, bisa berlanjut dengan serangan kronis pada otak, paru-paru dan jantung.
5. Infeksi Cacing Tambang
Cacing tambang hidup pada usus hewan peliharaan seperti kucing dan anjing. Biasanya keluar bersama kotoran. Infeksi cacing tambang ini bisa terjadi karena adanya kontak dengan tanah yang mengandung cacing dan telurnya yang masuk melalui kulit.
Gejala yang timbul biasanya berupa rasa gatal yang luar biasa, pendarahan, radang dan sakit perut. Bisa disembuhkan dengan menggunakan obat anti parasit.
6. Infeksi Jamur
Kucing yang terinfeksi jamur dapat dilihat dari kulit mati, kuku dan bulunya. Penularan infeksi jamur ini melalui kontak langsung antara manusia dan kucing yang terinfeksi.
7. Campylobacteriosis
Penyakit ini berasal dari bakteri Campylobacter, yang terdapat pada kotoran kucing dan anjing. Kucing yang terinfeksi penyakit ini berasal makanan yang terkontaminasi, seperti memakan daging mentah atau setengah matang.
Akibatnya bisa menyebabkan diare berdarah, kram perut, mual dan muntah.
Anabul kesayangan (Foto : Dyah P)
Anabul memang menggemaskan dan sulit untuk tidak menyukainya. Namun tidak ada salahnya tetap berhati-hati dan waspada, jika kucing kesayangan menunjukkan gejala terinfeksi.
Menjaga kebersihan dan sirkulasi udara yang baik adalah koentji agar tetap sehat hidup berdampingan dengan para anabul kesayangan. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220520130004-289-798963/7-penyakit-yang-ditularkan-kucing-ke-manusia
Terima kasih atas informasinya..insya Alloh sangat bermanfaat.
BalasHapusTerima kasih sudah berkenan mampir.
Hapus