Langsung ke konten utama

Tak Ada Kata Terlambat

 

 

 


Tak ada satu pun orang tidak pernah mengalami penyesalan dalam hidupnya.  Rasa sesal selalu muncul sebagai bentuk kekecewaan kita atas keputusan-keputusan di masa lalu. Baik yang kita sadari sepenuhnya, atau pun yang tidak betul-betul kita sadari dampaknya di masa depan. Namun, bukankah tidak ada kata terlambat untuk memulai hal baru, atau memperbaiki yang sudah terlanjur terjadi?

Inilah yang sedang coba saya lalukan. Tersesat cukup jauh dari dunia menulis membuat saya lalai membayar domain. Ini ternyata membuat kerepotan yang lumayan. Terlebih bagi mamak gaptek macam saya. *hela napas

Kelalaian ini harus dibayar mahal dengan hilangnya blog pertama saya. Hiks. Padahal isinya sudah lumayan banyak dan bermacam-macam. Pengunjungnya pun... Ah, sudahlah...  Mari kita ambil hikmahnya. Daripada hidup dalam penyesalan yang menyesakkan dada.

Hikmahnya, saya bisa memulai mengisi blog ini dengan tulisan-tulisan yang saya sukai. Memilih dan memilah tulisan dari blog lama yang bisa diangkut ke blog ini. Yup, semacam pindah rumah begitu... Lalu mengisinya sesuai selera. Bukankah terasa lebih menyenangkan?

Jadi, akan ada/banyak tulisan-tulisan lama, khususnya, tulisan organik. Yang ditulis dengan hati yang riang dan tanpa beban tentunya. Juga, karya-karya saya yang telah dicetak. Baik berupa cerpen maupun kisah-kisah inspiratif.

Ok. Selamat berkunjung ke rumah baru saya. Di mana kalian akan menemukan ruang kata dan ruang rasa yang menghangatkan hati. 

Selamat membaca....

Komentar

  1. Balasan
    1. Ah, jadi pengunjung pertama... Matur nuwun, Mbak Wit

      Hapus
  2. MasyaAllah teteh 💞💞💞

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih sudah berkunjung. Mudah-mudahan ada hikmah yang bisa diambil

      Hapus

Posting Komentar

Terima kasih sudah memberi komentar terbaik. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Salam hangat ... :)

Postingan populer dari blog ini

Akademia LEAD by IndiHome, Solusi Untuk Anak Yang Hobi Game Online

Pentingnya pengasuhan anak agar cerdas bergame online (Foto : Pixabay) Dear Mom, pusing nggak sih melihat anak-anak nge-game online melulu? Sepertinya ini problem yang dimiliki hampir semua orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Persoalan ini makin rumit karena pada akhir-akhir ini sistem pembelajaran jarak jauh kembali diberlakukan di beberapa wilayah. Berdalih untuk memudahkan proses belajar, anak-anak memiliki keleluasaan untuk berlama-lama menggunakan gawai. Terlebih jika tersedia jaringan internet cepat di rumah, oh, tentu membuat anak-anak senang menghabiskan waktu untuk bergame ria. Dengan catatan, hal itu terjadi jika orang tua tidak peduli dengan kegiatan anaknya selama di rumah. Beberapa waktu yang lalu, saya sempat berbincang dengan seorang teman, seorang ibu yang berprofesi sebagai   praktisi pendidikan, Lita Edia. Beliau mengatakan, bahwa kita tidak bisa menahan kemajuan teknologi yang mengubah kehidupan kita. Kita tidak bisa membalikkan zaman, tetapi kita bi...

Cerahkan Desember Dengan Satu Klik, Bikin Semua Lebih Asyik

  Aplikasi terbaru myIndiHome, memudahkan pengguna internet (Foto : Fixabay) Desember tahun ini diawali dengan banyak peristiwa heboh yang menguras emosi dan menimbulkan kesedihan mendalam. Dari kasus bunuh diri seorang mahasiswi di samping kuburan ayahnya yang melibatkan seorang oknum polisi. Kasus yang akhirnya terungkap akibat kegaduhan netizen di media sosial. Sayangnya, keadilan tidak bisa menyelamatkan korban yang telanjur putus asa dan memilih mengakhiri hidupnya. Kesedihan di dunia maya belum sepenuhnya hilang, disusul peristiwa meletusnya gunung tertinggi di Pulau Jawa, Gunung Semeru. Terlalu mengejutkan rasanya. Tidak ada yang bisa mencegah peristiwa alam sehebat gunung meletus, hanya saja kita masih bisa berdoa, semoga erupsi gunung ini tidak terlalu banyak memakan korban jiwa, dan masyarakat bisa segera pulih dan beraktivitas seperti biasa. Tentunya ini memerlukan bantuan dan dukungan semua pihak. Selain peristiwa di atas, ada satu peristiwa yang cukup mempengar...

Faiz, Anak Down Syndrome yang Berbakat Jadi Model Cilik.

  Menjadi model dalam balutan beskap produk khas Lelaki Kecil Saya tidak pernah menyangka, Faiz, putra ke-3 Mbak Sri Rahayu akan tumbuh sehat, ceria, penuh percaya diri dan menggemaskan, seperti yang tampak dalam foto-foto yang kerap diunggah ibunya ke media sosial. Saya bahkan hampir tak percaya, ia bisa bertahan sampai sebesar ini, dan baik-baik saja. Mengingat awal kelahirannya yang penuh drama dan air mata. Riwayat kelahiran dengan jantungnya yang bocor saja sudah cukup memukul perasaan, ditambah dengan kenyataan pahit, Faiz didiagnosa Down Syndrome. Entah berapa banyak teman-teman kecil seperjuangannya yang telah berpulang. Namun, Faiz tetap bertahan. Untuk lebih lengkapnya, yuk, mengenal Faiz, model cilik lewat penuturan Sri Rahayu, Sang Bunda. Wanita berhijab ini adalah seorang penulis, blogger dan vlogger yang cukup lama berkecimpung di dunia maya.   Sosok Faiz yang rapuh di awal kelahiran (doc Bunda Faiz) Awal Kelahiran Yang Penuh Ujian Hari itu, 11 Januari 2018, hari...